fbpx
DAERAH  

Tokoh Adat Nilai Keberadaan ‘KAMI’ Berpotensi Ciptakan Perpecahan di Aceh

KABARANDALAN.COM, BANDA ACEH – Ayah polo alias Mulia Budi  tegas menolak rencana kehadiran KAMI di Aceh menurut ayah setelah melakukan kajian bahwasanya kami mengindikasi bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap ayah.( 07 November 2020)

Ayah pulo selaku Pembina Aceh Bersatu mengatakan KAMI penuh dengan pertanyaan. “KAMI lahir ditengah kondisi negeri sedang bersama saling merangkul untuk melawan Covid-19.

Tentu munculnya KAMI ditengah ancaman covid-19 menjadi pertanyaan besar bagi anak Negeri. Saya melihat KAMI serupa dengan gerakan  ingin menjatuhkan pemerintah yang sah secara konstitusional, hal tersebut menjadi ancaman baru bagi negara kesatuan republik Indonesia. Melihat ancaman ditengah masyarakat maka kami menolak deklarasi KAMI di Aceh dengan beberapa alasan. Pertama KAMI merupakan gerakan yang mengancam keberlangsungan NKRI dan dapat memecah belah persatuan umat,” ungkap ayah .

Baca Juga:  Diduga Rem Blong Secara Tiba-Tiba, Mobil Truk Terguling di Cot Panglima

Selain itu, tambahnya, Deklarasi KAMI ditengah pandemik akan mengakibatkan ancaman cluster baru Covid-19, padahal pemerintah Indonesia sedang giat melawan covid-19.

“Ketiga kata ayah Narasi yang dibangun KAMI untuk menyelamatkan Indonesia tidak jelas, dan sebagai tokoh masyarakat Aceh tentu tidak ingin digiring oleh realitas, namun harus mampu menggiring realitas tersebut sebagaimana mestinya yang tertuang dalam Pancansila dan UUD 1945. Selanjutnya , KAMI merupakan gerakan dibangun oleh mereka yang memiliki dendam politik, tentu saja gerakan ini mengarah kepada politik praktis,” terangnya ayah polo yang juga Permhati budaya Aceh.

Baca Juga:  Mahasiswa UTU Gelar Lomba Cuci Tangan di Desa KKN

Ayah juga mengatakan bahwa alasannya  menolak KAMI yakni kesadaran sebagai masyarakat Aceh  untuk menjaga keutuhan NKRI dan merawat damai.

“Sebagai Tokoh masyarakat Aceh yang sudah  berumur 70 tahun . Ayah sadar akan pentingnya keutuhan NKRI siap melawan gerakan yang mengancam keberlangsungan negara sesuai aman yang tertuang dalam pancasila dan UUD 1945,” tandasnya.

Dalam penutup ayah polo tidak ingin ada kelompok atau aliansi-aliansi yang ingin memecah belah bangsa dan umat. Jika ada yang ingin memecah belah maka langkahi mayat kami,” tutup nya.

Baca Juga:  Anggaran Bimtek Kepala Desa Terlalu Besar, GmnI Aceh Tengah Minta BPK Lakukan Audit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *